Community Empowerment Through One Village One Product Based on Local Potential of Bukit Payung Village
Pemberdayaan Masyarakat Melalui One Village One Product Berbasis Potensi Lokal Desa Bukit Payung

Abstract
Community empowerment through One Village One Product (OVOP) is the concept of the Bukit Payung Village service team. The OVOP concept plays a role in improving the quality of rural potential. The service activity was carried out in Bukit Payung Village, Bangkinang District, Kampar Regency using three interrelated OVOP principles, the first principle, optimizing local potential in producing a product that is only one and number one, then the principle of development based on independence, creativity and innovation and which lastly able to develop human resources. The form of activity from the service team is in the form of training on the use of cow dung and palm sticks as well as innovation of processed yam fruit. This activity aims to create superior village products and realize prosperity by involving the role of the Bukit Payung Village community. Service activities are carried out using the PRA (Participatory Rurral Appraisal) method with three stages, starting with the preparation stage then implementation and reflection. Service activities that produce 3 products, namely Be Ice Bengkuang, compost and palm sticks.
Abstrak
Pemberdayaan masyarakat melalui One Village One Product (OVOP) menjadi konsep tim pengabdian Desa Bukit Payung. Konsep OVOP berperan sebagai peningkatan kualitas potensi perdesaan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Desa Bukit Payung, Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar menggunkaan tiga prinsip OVOP yang saling berkaitan, prinsip yang pertama, mengoptimalkan potensi lokal dalam menghasilkan suatu produk yang only one and number one, selanjutnya prinsip dalam pengembangan berdasarkan kemandirian, kreatifitas dan inovatif dan yang terakhir mampu mengembangkan SDM . Bentuk kegiatan dari tim pengabdian berupa pelatihan pemanfataan limbah kotoran sapi dan lidi sawit serta inovasi olahan buah bengkuang. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan produk unggulan desa serta mewujudkan kesejahteraan dengan melibatkan peran masyarakat Desa Bukit Payung. Kegiatan pengabdian dilaksanakan menggunakan metode PRA (Participatory Rurral Appraisal) dengan tiga tahapan, dimulai dengan tahap persiapan kemudian pelaksanaan dan refleksi. Kegiatan pengabdian yang menghasilkan 3 produk yaitu Be Ice Bengkuang, pupuk kompos dan kerajinan piring lidi sawit.
References
Arif, M. (2014). Implementasi Program One Village One Product dalam peningkatan Perekonomian Lokal (Studi Pada Koperasi Agawe Makmur Di Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Jawa Tengah.
Morihiko, H. d. (2009). Opening Speech OVOP International Seminar In Bali. Bali.
Mubtasim, F. A. (2017). Demonstrasi Pada Pembelajaran Life Skill Menjahit Program Paket C.
Muliati, I. G. (2018). Kajian Implementasi Konsep One Village One Product (OVOP) di Kalimantar Timur. Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Manajemen, 2.
Mutia Ayu. L, M. .. (2020). Penerapan Teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) dalam menangani permasalahan sampah. Jurnal Pengabdian dan Penelitiab Kepada masyarakat.
Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.
Pratiwi, W. (2007). Participatory Rural Appraisal (PRA).
Rakhmawati, I. (2019). Pemberdayaan UMKM Berbasis “One Village One Product “ Sebagai Gerakan Ekonomi Kerakyatan Pada Industri Logam di Desa Hadipolo Kudus. Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, 25.
Rina Susanti, Rifardi & Yoskar Kadarsiman. (2021). Peran Masyarakat dalam Pencapaian Target Sustainable Development Goals Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi. Journal Of Education.
Rina Susanti, Yoskar Kadarsiman & Yola Ramadhani. (2022). Peningkatan kapasitas Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Stunting Berbasis Pemanfataan Potensi Lokal. Jurnal Of Community Research and engagement.
Romdhoningsih, D., Dewi, I. N., Mahpudoh, M., Nuralamsyah, F., Sanjaya, C. M., Sinaga, J. S., & Rahmah, F. (2022). Produksi Pengolahan Kopi Dadaman Secara Tradisional (Cita Rasa Kopi Robusta Dari Desa Citaman Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang). Jurnal Pengabdian Meambo, 1(2), 97–103.
Sukmawati, S., Dewi, I. N., Prada, A., Ainun, T., & Awaliyah, R. (2022). Pendampingan Inovasi Produk “Emping Jumbo dengan Varian Rasa” Untuk Meningkatkan Nilai Jual Emping di Desa Mongpok Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Jurnal Pengabdian Meambo, 1(2), 89–96.
Soleh, A. (2017). Strategi Pengembangan Potensi Desa. Jurnal Sungkai, 32-52.
Suatmo P. P, E.(2018). Pemberdayaan Pemuda Karang Taruna dalam Membangun Desa Wisata Melalui Pelatihan Bahasa Inggris For Tourism.
Suyanto, H. K. (2015). Pembuatan Kompos dari Kotoran Sapi. Bengkulu: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian(BPTP).
Widayanti. (2012). Permberdayaan Masyarakat: Pendekatan Teoritis. Welfare, 87-102.
Widjaja, H. (2011). Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.
Copyright (c) 2022 Rina Susanti, Fifi Alfiah, Mutia Dwi Lestari, Annisa Rahmaini, Rivan Tauhid

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.