A Happy Strategy for Dealing with Burnout in Students and Workers
Strategi Jitu Bahagia Menghadapi Burnout pada Kalangan Mahasiswa dan Pekerja
https://doi.org/10.35877/454RI.mattawang1394
Viewed = 0 time(s)
Abstract
Burnout is a symptom of emotional exhaustion, depersonalization, and reduced individual achievement that will occur in individuals who work with others in a certain capacity. This psychoeducation aims to minimize burnout in the work environment as a positive stimulus in order to obtain happiness that is able to properly maintain the stability of human resources in the organization. There were 114 people who participated in the webinar, namely workers, students and those who were not yet working. The sample collection technique is purposive sampling by means of screening techniques. This psychoeducation is a type of prevention with a one group pretest-posttest design. The data collection tool used in this psychoeducation is a knowledge test tool to check respondents' knowledge about burnout situations and to find out the extent of understanding before and after the webinar is given. There are four factors that cause burnout faced by employees, namely excessive workload, inappropriate remuneration, inappropriate working environment conditions, and lack of employee involvement in decision making. The data analysis technique used was the Wilcoxon Signed Rank-Test using SPSS 25. The z analysis results were -4.027b at a significance level of 0.043 (p> 0.05). development of participants' knowledge about burouts, with the hypothesis stating that there is an influence of Psychoeducation in the form of this Webinar that is accepted by employees to form Happiness in dealing with burnout at work.
Abstrak
Burnout adalah gejala kelelahan emosional, depersonalisasi, dan pengurangan prestasi individu yang akan terjadi pada individu yang bekerja dengan orang lain dalam kapasitas tertentu. Psikoedukasi ini bertujuan untuk meminimalisir burnout dalam lingkungan kerja sebagai stimulus positif agar memperoleh kebahagiaan yang mampu menjaga stabilitas sumber daya manusia di organisasi dengan baik. Partisipasi dalam webinar sebanyak 114 orang yaitu Pekerja, Mahasiswa, dan yang belum bekerja. Tekhnik pengumpulan sampel yaitu purpose sampling dengan melalui tekhnik screening. Psikoedukasi ini merupakan jenis preventif dengan desain one group pretest-posttest. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam psikoedukasi ini adalah alat tes pengetahuan untuk mengecek pengetahuan responden mengenai situasi burnout dan untuk mengetahui sejuauh mana pemahaman sebelum dan setelah webinar diberikan. Ada empat faktor penyebab burnout yang dihadapi karyawan yaitu beban kerja berlebih, pemberian upah yang tidak sesuai, kondisi lingkungan kerja yang tidak sesuai, dan kurangnya karyawan terlibat dalam pengambilan keputusan. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank-Test dengan menggunakan SPSS 25. Hasil analisis z sebesar -4.027b pada taraf signifikasi 0.043 (p>0.05) ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif, bahwa kegiatan Webinar dengan judul Strategi Bahagia Menghadapi Burnout memiliki pengaruh terkait dengan pengembangan pengetahuan peserta tentang burout, dengan hipotesa menyatakan bahwa ada pengaruh Psikoedukasi dalam bentuk Webinar ini diterima karyawan untuk membentuk Bahagia dalam menghadapi burnout di tempat pekerjaannya.
References
Bahrul, I. (2003). Pengaruh Stress Kerja terhadap Prestasi Kerja.
Biswas, Dkk. 2007. Positive Psychology Coaching: Putting The Science Of Happiness To Work For Your Clients. Published By John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Published Si multaneously In Canadaand Conform- ity: Metsiof Studies Using Asch
Budiasa, I. K., Sara, I. M., & Siramiati, N. W. (2021). The Role of Work Stress in Mediating Workload and Work Environment on Crew Performance PT. Indonusa Tenggara Marine. Jurnal Ekonomi & Bisnis JAGADITHA, 8(1), 61-70.
Farhati, F., & Rosyid, H. F. (1996). Karakteristik Pekerjaan, Dukungan Sosial Dan Tingkat Burn-out Pada NonHuman Service Corporation. Jurnal psikologi, 23(1), 1-12.
Maslach, C. (1996). Maslach burnout inventory-human services survey (MBI-HSS). MBI manual, 192-198.
Putri. 2009. Orientasi Kebahagiaan Siswa SMA tinjauan Psikologi indigenous Pada Siswa Laki-Laki Dan Perempuan. 106humanitas, Vol. VIII No.2
Putri, D. P. (2019). Pengaruh stress kerja terhadap burnout pada perawat ruang rawat inap di RSUD Kota Madiun. Skripsi. Madiun: Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
Schaufeli, W. B., & Buunk, B. P. (2003). Burnout: an overview of 25 years of research in theorizing. In M. J. Winnubst, & C. L. Cooper (Eds.), The handbook of work and health psychology (pp. 383-425). Chichester: Wiley.
Seligman, M.E., (2005). Penerjemah Nukman Y. E. Authentic happiness: Menciptakan Kebahagiaan den¬gan Psikologi Positif. PenerbitMizan
Utami A, I. P (2018). Pengaruh burnout terhadap kualitas kehidupan kerja pegawai PT PLN (Persero) area Makassar Utara. Skripisi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Wulandari, S., & Widyastuti, A. (2014). Faktor-faktor kebahagiaan di tempat kerja. Jurnal psikologi, 10(1), 41-52.
Copyright (c) 2023 Eva Meizara Puspita Dewi, Sri Irmayanti, Nahdah, Muh. Yusril Amrie, Taufik Hidayat, Rismeianti, Yulia Citra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
