Counseling on Good Water Quality for the Cultivation of Batak Fish in Toba Lake Waters

Penyuluhan Kualitas Air yang Baik untuk Budidaya Ikan Batak di Perairan Danau Toba

  • Herna Febrianty Sianipar Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar (ID)
  • Theresia Monika Siahaan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar (ID)
  • Apriani Sijabat Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar (ID)
Keywords: Tool, Test, Quality Water, cultivation, Counseling

Viewed = 32 time(s)

Abstract

This service aims to provide information about the value of good water quality and demonstrate directly the tools used to measure it which aim to cultivate Batak fish based on biological, physical and chemical parameters such as temperature, dissolved oxygen, carbon dioxide, pH, and provide information on the names of measuring devices. . This service has been carried out in Gorat Village, Toba Samosir Regency with the method of counseling and material discussion (exposure and question and answer), as well as the practice of measuring water quality externally and analyzing the results of its value. The results of the counseling show that many fish farmers do not understand the value of good water quality for batak fish cultivation and not many know the equipment that can be used to check water quality. From this counseling, it can be seen that the interest of fish farmers and the community is very high, and they become more aware of the value of good water quality for fish farming and know the equipment.

Abstrak

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang nilai kualitas air yang baik dan mendemonstrasikan langsung alat yang digunakan mengukurnya yang bertujuan untuk membudidayakan ikan batak berdasarkan parameter biologi, fisika dan kimia seperti suhu, oksigen terlarut, karbondioksida, pH, serta memberikan informasi nama alat-alat pengukurnya. Pengabdian ini telah dilakukan di Desa Gorat, Kabupaten Toba Samosir dengan metode penyuluhan dan diskusi materi (paparan dan tanya jawab), serta praktek pengukuran kualitas air secara eksitu dan menganalisis hasil nilainya. Hasil penyuluhan menunjukan bahwa banyaknya petani ikan yang belum paham tentang nilai kualitas air yang baik untuk budidaya ikan batak serta belum banyak yang mengetahui peralatan yang dapat digunakan untuk memeriksa kualitas air. Dari penyuluhan ini terlihat animo petani ikan dan masyarakat sangat tinggi, dan mereka menjadi lebih paham tentang nilai kualitas air yang baik untuk budidaya ikan serta mengetahui peralatannya.



References

Andayani S. 2005. Manajemen Kuali-tas Air Untuk Budidaya Perairan. Universitas Brawijaya. Malang

Hardjamulia, A., N. Suhenda, Krismono. 1991. Budidaya Ikan Air Tawar dalam Keramba Jaring Apung Mini. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Jakarta.

Marganof, 2007. Model Pengendalian Pencemaran Perairan di Danau Maninjau Sumatra Barat. IPB. Bogor.

Suhadi, M.F., et.al. 1989. Petunjuk Teknis Budidaya Ikan dalam Karamba Jaring Apung. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fahrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Harmilia, E.D dan Khotimah, K. 2018. Kondisi Perairan Sungai Ogan di Ogan Ilir Berdasarkan
Parameter Fisika Kimia. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. Program Studi Budidaya Perairan. Universitas Sriwijaya. Hal 107-116.

Kordi, M.G.H.K. dan Tancung, A.B. 2005. Pengelolaan Kualitas Air. Rineka Cipta. Jakarta. Suwono, H.S. 2011. Berkala Perikanan Terubuk. Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNRI. Vol 39. No.2 Hal. 25-40.
Published
2021-04-10
Section
Articles
How to Cite
Sianipar, H. F., Siahaan, T. M., & Sijabat, A. (2021). Counseling on Good Water Quality for the Cultivation of Batak Fish in Toba Lake Waters: Penyuluhan Kualitas Air yang Baik untuk Budidaya Ikan Batak di Perairan Danau Toba. Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 23-26. https://doi.org/10.35877/454RI.mattawang310