Teacher Empowerment and Training in Developing Digital Teaching Materials at SMP Negeri 25 Barru

Pemberdayaan dan Pelatihan Guru dalam Pembuatan Bahan Ajar Digital di SMP Negeri 25 Barru

  • Abdul Rahman Department of Mathematics, Universitas Negeri Makassar, Makassar, 90223, Indonesia (ID)
  • R. Rusli Department of Mathematics, Universitas Negeri Makassar, Makassar, 90223, Indonesia (ID)
  • Akbar Iskandar Department of Informatics Engineering, Universitas Teknologi Akba Makassar, Makassar, Indonesia (ID)
  • Ansari Saleh Ahmar Department of Statistics, Universitas Negeri Makassar, Makassar, 90223, Indonesia (ID)
Keywords: teacher empowerment; digital teaching; heyzine

Viewed = 0 time(s)

Abstract

This training is in the form of training on creating digital learning materials using Heyzine at SMP Negeri 25 Barru. This training aims to equip teachers with the skills to create interactive and visually appealing learning resources. The training, held on August 22, 2024, used a workshop model consisting of two stages: theory sessions and practical sessions. The results showed significant improvement in teachers' ability to develop engaging and interactive materials, with increased confidence in using digital tools to support learning objectives. In addition, teachers gained insights into the use of technology to create meaningful educational experiences, and some teachers began to integrate Heyzine with other digital platforms such as Google Classroom. Overall, the training reflected a proactive approach to preparing educators for future educational challenges in an increasingly digitized world.

Abstrak

Pelatihan ini berupa pelatihan pembuatan materi pembelajaran digital menggunakan Heyzine di SMP Negeri 25 Barru. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan keterampilan membuat sumber belajar yang interaktif dan menarik secara visual. Pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2024 ini menggunakan model lokakarya yang terdiri dari dua tahap: sesi teori dan sesi praktik. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan guru untuk mengembangkan materi yang menarik dan interaktif, dengan peningkatan kepercayaan diri dalam menggunakan alat digital untuk mendukung tujuan pembelajaran. Selain itu, para guru memperoleh wawasan tentang penggunaan teknologi untuk menciptakan pengalaman pendidikan yang bermakna, dan beberapa guru mulai mengintegrasikan Heyzine dengan platform digital lainnya seperti Google Classroom. Secara keseluruhan, pelatihan ini mencerminkan pendekatan proaktif untuk mempersiapkan para pendidik dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa depan di dunia yang semakin terdigitalisasi.



References

Anderson, T., & Dron, J. (2011). Three generations of distance education pedagogy. The International Review of Research in Open and Distributed Learning, 12(3), 80–97. https://doi.org/10.19173/irrodl.v12i3.890
Brown, A. R., & Green, T. D. (2010). The essentials of instructional design: Connecting fundamental principles with process and practice (2nd ed.). Pearson.
Hodges, C., Moore, S., Lockee, B., Trust, T., & Bond, A. (2020). The difference between emergency remote teaching and online learning. Educause Review, 27, 1–12.
Mayer, R. E. (2014). The Cambridge handbook of multimedia learning (2nd ed.). Cambridge University Press.
Van Merriënboer, J. J., & Kirschner, P. A. (2018). Ten steps to complex learning: A systematic approach to four-component instructional design. Routledge.
Wang, M., Shen, R., Novak, D., & Pan, X. (2009). The impact of mobile learning on students’ learning behaviors and performance: Report from a large blended classroom. British Journal of Educational Technology, 40(4), 673–695. https://doi.org/10.1111/j.1467-8535.2008.00846.x
Published
2024-10-30
Section
Articles
How to Cite
Rahman, A., Rusli, R., Iskandar, A., & Ahmar, A. S. (2024). Teacher Empowerment and Training in Developing Digital Teaching Materials at SMP Negeri 25 Barru: Pemberdayaan dan Pelatihan Guru dalam Pembuatan Bahan Ajar Digital di SMP Negeri 25 Barru. Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(3), 51-55. https://doi.org/10.35877/454RI.mattawang3219