Socialization and Training of Making Educational Game Tools from Waste in Tunggilis Village
Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Alat Permainan Edukatif dari Sampah di Desa Tunggilis

Abstract
This community service activity aims to raise awareness of the residents of Tunggilis Village on the importance of proper waste sorting, selection and management. In addition, this activity also aims to increase the knowledge, skills and creativity of housewives and PAUD teachers in making APE and being able to implement it in learning according to aspects of child development. The method used in this PKM is Participatory Action Research (PAR), namely first, providing material about waste and APE using the lecture method, to provide education about waste, waste problems, types of waste and how to sort and select waste that can be used as APE. Second, the manufacture of APE using the training method in the form of direct practice of making APE using the tools and materials that have been prepared. Third, implementing a monitoring method for PAUD teachers in making APE and implementing it as a learning medium in their respective schools. As a result of this community service activity, PAUD teachers can make their own APE, and implement it in teaching and learning activities in their respective institutions.
Abstrak
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran para warga Desa Tunggilis akan pentingnya pemilahan, pemilihan dan pengelolaan sampah yang benar. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan, keterampilan serta kreatifitas para para ibu rumah tangga dan guru PAUD dalam membuat APE dan mampu mengimplementasikan dalam pembelajaran sesuai aspek perkembangan anak. Metode dalam pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), yaitu pertama, memberikan materi tentang sampah dan APE menggunakan metode ceramah, untuk memberikan edukasi tentang sampah, permasalahan sampah, jenis-jenis sampah dan bagaimana memilah dan memilih sampah yang bisa dijadikan APE. Kedua, pembuatan APE dengan metode latihan berupa praktek secara langsung membuat APE menggunakan alat dan bahan yang sudah dipersiapkan. Ketiga, melaksanakan metode monitoring kepada guru-guru PAUD dalam membuat APE dan mengimplementasikan sebagai media pembelajaran di sekolah masing-masing. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, para guru PAUD dapat membuat APE sendiri, dan mengimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar di lembaga masing-masing.
References
Megawangi, Ratna dkk. (2004). Pendidikan yang Patut dan Menyenangkan; Penerapan Teori DAP, Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.
Nastia, L.M. Azhar Sa’ban, LM. Fajar Ramadhan, Somat, M. R. (2021). Pengabdian Integritas : Jurnal Pengabdian. Pengabdian, 5(1), 56–67. https://unars.ac.id/ojs/index.php/integritas/article/view/702/723
Nurhidayat, Setyo Purwendo. 2010. Mengelola Sampah untuk Pupuk dan Pestisida Organik. Jakarta: Penebar Swadaya.
Purwanto, Edy dan Miftahur Rahman Hakim. (2021). Pengelolaan Bank Sampah. Indonesia: Penerbit NEM.
Putri Perangin-angin, Riska Wani Eka, dkk. (2021). Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah (Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi). Indramayu: Penerbit Adab
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Winata, W., Hasanah, H., Anjeasy, A., & ... (2019). Alat permainan edukatif dari barang bekas. Prosiding Seminar …, September, 1–5. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat/article/view/5399
Yasbiati dan Gilar Gandana. (2019). Alat Permainan Edukatif untuk Anak Usia Dini (Teori dan Konsep Dasar). Tasikmalaya: Ksatria Siliwangi.
Copyright (c) 2022 Rianti, Imas Masitoh, Teti Anggi Andriani, Ida Solihat, Dwi Istianti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.